2016/03/24

It's Me Wherever, Whenever

By: Khafa_Fathimah di 21.15
Okee, kita mulai curhat hari ini dengan Bismillah. Ketika orang-orang disekitarku punya banyak teman untuk dijadikan tempat curhat, maka disinilah tempatku berada, hanya dengan menulis, semua dapat kutumpahkan sempurna tanpa ada yang telewat sedikit pun. Kali ini dadaku sesak lagi, sulit bernafas rasanya, bukan karena ak terkena TBC atau penyakit lainnya. Mungkin kalian pernah mengalaminya. Dalam fase kehidupan yang statis sekalipun, saya masih bisa merasakan hal seperti ini. Bagaimana jika kehidupan lebih berat dari ini?

Allah, saya percaya Engkau, hanya percaya Engkau, beberapa hari lalu aku menangis dan mulai mengikrarkan diri bahwa aku hanya butuh Allah di dunia ini dan tidak percaya siapapun. Mengingat ikrar itu aku hampir menangis lagi sekarang. Berawal dari satu masalah yang sebenarnya untuk ukuran kehidupan di tengah orang-orang yang bermasalah, bukanlah masalah yang besar-besar amat. Tapi, trauma lebih besar berpengaruh rupanya. Mungkin kalian pernah ngerasa selalu menjadi objek penderita, kurang kasih sayang, tidak punya teman, dan lain sebagainya yang membuat kalian terpuruk ke dalam jurang gelap yang bahkan membawa kalian ke tempat yang lebih jauh tanpa tau dimana kalian berhenti. Makin lama, makin gelap, makin tidak bercahaya, dan makin nyaman berada di posisi itu dan mulai membiarkan diri kalian terperosok lebih dalam lagi. Begitu pula aku, tapi yang aku sesalkan dalam diriku adalah ini hanya masalah kecil dan aku sudah terjatuh.

Dadaku makin sesak, jemariku mengimbangi dengan terus menekan tuts di keyboard laptopku ini. Hanya itu yang bisa kulakukan, mengingat keinginan ku untuk bangkit lebih besar dari rasa sesak ini. Tidur, bermimpi, membuatku tidak berubah sedikit pun, dan kalian pasti bisa membayangkan betapa itu menggangguku, sangat menggangguku.

Aku sedang bertanya-tanya, apakah aku harus mengungkapkan masalah kecil itu sekarang? Aku pun tak yakin menanggung rasa malu karena terjatuh hanya karena masalah itu. Mungkin kalian bisa menebaknya?

Allah, Tuhanku yang satu, satu-satunya yang paling kupercaya. Kau menantangku dalam ujian yang sama berkali-kali, aku sadar, aku yang sombong bahwa aku merasa telah lulus dari ujian itu, tapi sebenarnya tidak. Ada hal-hal yang tak bisa kusadari sampai sekarang, Kau pun lebih tau dariku. Aku…

Baiklah, aku kehabisan kata-kata sekarang. Ketika kata-kata habis, yang ada hanyalah memikirkan kisah lain. Mungkin begitu caraku mengusir masalah yang menyesakkan. Cobalah tumpahkan semua kekecewaan kita pada hal-hal yang lebih baik, ketimbang kita marah tidak jelas dan tidak menemukan jalan keluar apapun. Allah menyediakan cara masing-masing untuk hamba-Nya khusus dan tidak sama. Jangan buat dirimu menangis sejadi-jadinya jika bukan karena merindukan Allah dan Rasul. Itulah doktrin terhadap saya sendiri bahwa kesedihan tanda kita tidak percaya dengan adanya Allah di sekitar kita. 

0 komentar:

Posting Komentar

TRACK LIST

[soundcloud url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] [soundcloud params="auto_play=true&show_comments=false" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] Embeds a track player which starts playing automatically and won’t show any comments. [soundcloud params="color=33e040&theme_color=80e4a0" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
 

DAILY NOTES Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting