2011/11/04

Rahasia di Balik Kacamata Hitam

By: Khafa_Fathimah di 12.57
Judul : The Vampire Diaries: The Awakening
Judul asli : The Vampire Diaries: The AwakeningPenulis : Lisa Jane SmithPenerjemah : Salsabila SakinahPenerbit : Atria, JakartaTahun terbit : 2010Tebal : 281 halaman

The Vampire Diaries adalah salah satu novel yang terbit pertama kali pada tahun 1991 dan telah diangkat menjadi salah satu serial TV di Amerika Serikat yang cukup digemari. Novel ini bisa dibilang sebuah kisah Romeo dan Juliet dengan bumbu misteri.

Di antara seri novel “The Vampire Diaries” lainnya, seri “The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pembuka untuk seri novel selanjutnya, yaitu “The Vampire Diaries: The Struggle”, “The Vampire Diaries: The Fury”, “The Vampire Diaries: Dark Reunion”, “The Return: Nightfall”, “The Return: Shadow Souls”, “The Return: Midnight”,” The Hunters: Phantom” yang akan dijual di bulan Oktober nanti, dan yang terakhir adalah “The Hunters: Moonsong” yang mungkin akan keluar tahun depan. Kunci dari semua kisah tentunya akan berada di seri pertama ini.

Elena yang dulunya seorang ratu sekolah, ketua geng yang banyak dikejar oleh siswa laki-laki lainnya karena kecantikannya, mulai terjebak di antara cinta segitiga yang sungguh tak biasa. Dimulai dengan kehadiran Stefan Salvatore sebagai murid baru di sekolahnya. Stefan adalah laki-laki yang memutuskan meninggalkan kegelapannya di Italia dan pindah ke Fell’s Church, Virginia, sebuah tempat dengan sejarahnya yang cukup mengerikan.

Laki-laki itu sekilas tampak menarik dengan kemisteriusan di balik kacamata hitam yang terus dikenakannya. Hal itu membuat Elena ingin mendapatkan Stefan. Tapi, selalu ada penghalang bagi Elena untuk bisa mendapatkan laki-laki itu. Termasuk Caroline, sahabatnya yang kini menjadi musuhnya. Ditambah sikap Stefan yang terus menjauhinya.

Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

The Vampire Diaries adalah salah satu novel yang terbit pertama kali pada tahun 1991 dan telah diangkat menjadi salah satu serial TV di Amerika Serikat yang cukup digemari. Novel ini bisa dibilang sebuah kisah Romeo dan Juliet dengan bumbu misteri.
Di antara seri novel “The Vampire Diaries” lainnya, seri “The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pembuka untuk seri novel selanjutnya, yaitu “The Vampire Diaries: The Struggle”, “The Vampire Diaries: The Fury”, “The Vampire Diaries: Dark Reunion”, “The Return: Nightfall”, “The Return: Shadow Souls”, “The Return: Midnight”,” The Hunters: Phantom” yang akan dijual di bulan Oktober nanti, dan yang terakhir adalah “The Hunters: Moonsong” yang mungkin akan keluar tahun depan. Kunci dari semua kisah tentunya akan berada di seri pertama ini.

Elena yang dulunya seorang ratu sekolah, ketua geng yang banyak dikejar oleh siswa laki-laki lainnya karena kecantikannya, mulai terjebak di antara cinta segitiga yang sungguh tak biasa. Dimulai dengan kehadiran Stefan Salvatore sebagai murid baru di sekolahnya. Stefan adalah laki-laki yang memutuskan meninggalkan kegelapannya di Italia dan pindah ke Fell’s Church, Virginia, sebuah tempat dengan sejarahnya yang cukup mengerikan.

Laki-laki itu sekilas tampak menarik dengan kemisteriusan di balik kacamata hitam yang terus dikenakannya. Hal itu membuat Elena ingin mendapatkan Stefan. Tapi, selalu ada penghalang bagi Elena untuk bisa mendapatkan laki-laki itu. Termasuk Caroline, sahabatnya yang kini menjadi musuhnya. Ditambah sikap Stefan yang terus menjauhinya.

Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Di antara seri novel “The Vampire Diaries” lainnya, seri “The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pembuka untuk seri novel selanjutnya, yaitu “The Vampire Diaries: The Struggle”, “The Vampire Diaries: The Fury”, “The Vampire Diaries: Dark Reunion”, “The Return: Nightfall”, “The Return: Shadow Souls”, “The Return: Midnight”,” The Hunters: Phantom” yang akan dijual di bulan Oktober nanti, dan yang terakhir adalah “The Hunters: Moonsong” yang mungkin akan keluar tahun depan. Kunci dari semua kisah tentunya akan berada di seri pertama ini.
Elena yang dulunya seorang ratu sekolah, ketua geng yang banyak dikejar oleh siswa laki-laki lainnya karena kecantikannya, mulai terjebak di antara cinta segitiga yang sungguh tak biasa. Dimulai dengan kehadiran Stefan Salvatore sebagai murid baru di sekolahnya. Stefan adalah laki-laki yang memutuskan meninggalkan kegelapannya di Italia dan pindah ke Fell’s Church, Virginia, sebuah tempat dengan sejarahnya yang cukup mengerikan.

Laki-laki itu sekilas tampak menarik dengan kemisteriusan di balik kacamata hitam yang terus dikenakannya. Hal itu membuat Elena ingin mendapatkan Stefan. Tapi, selalu ada penghalang bagi Elena untuk bisa mendapatkan laki-laki itu. Termasuk Caroline, sahabatnya yang kini menjadi musuhnya. Ditambah sikap Stefan yang terus menjauhinya.

Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Elena yang dulunya seorang ratu sekolah, ketua geng yang banyak dikejar oleh siswa laki-laki lainnya karena kecantikannya, mulai terjebak di antara cinta segitiga yang sungguh tak biasa. Dimulai dengan kehadiran Stefan Salvatore sebagai murid baru di sekolahnya. Stefan adalah laki-laki yang memutuskan meninggalkan kegelapannya di Italia dan pindah ke Fell’s Church, Virginia, sebuah tempat dengan sejarahnya yang cukup mengerikan.
Laki-laki itu sekilas tampak menarik dengan kemisteriusan di balik kacamata hitam yang terus dikenakannya. Hal itu membuat Elena ingin mendapatkan Stefan. Tapi, selalu ada penghalang bagi Elena untuk bisa mendapatkan laki-laki itu. Termasuk Caroline, sahabatnya yang kini menjadi musuhnya. Ditambah sikap Stefan yang terus menjauhinya.

Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Laki-laki itu sekilas tampak menarik dengan kemisteriusan di balik kacamata hitam yang terus dikenakannya. Hal itu membuat Elena ingin mendapatkan Stefan. Tapi, selalu ada penghalang bagi Elena untuk bisa mendapatkan laki-laki itu. Termasuk Caroline, sahabatnya yang kini menjadi musuhnya. Ditambah sikap Stefan yang terus menjauhinya.
Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Tapi, akhirnya gadis itu mendapatkan Stefan. Stefan menyerah untuk terus menyimpan rasa cintanya kepada Elena yang wajahnya selalu mengingatkannya kepada Katherine. Stefan menyadari hal itu setelah pesta reuni yang berujung kemalangan bagi Elena yang dengan berani mengajukan tantangan tak biasa kepada Tyler dan yang lainnya. Hubungan mereka pun berjalan baik dan semakin dekat, walaupun ada sedikit keraguan pada Elena saat semua terasa makin jauh.
Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Di tengah keraguan itu, datang laki-laki misterius lainnya. Laki-laki itu sempat membuat Elena terpesona dengan dua kali bertemu. Sampai pada titik puncaknya, semua rahasia Stefan terbongkar.
Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Kejadian mengerikan di pesta Hallowen itu mengantarkan Elena pada sebuah kebenaran tentang Stefan. Stefan seorang vampir yang diubah oleh orang yang dicintainya sendiri, Katherine, yang akhirnya bunuh diri saat melihat dua bersaudara itu, Stefan dan Demon, terus bertengkar karena dirinya. Katherine memang memilih mereka berdua sehingga permusuhan mereka semakin sengit.
Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Cinta segitiga itu pun berakhir dengan kematian mereka bertiga, tapi tidak sepenuhnya permusuhan dua saudara itu berakhir. Katherine telah tiada, namun dendam di antara mereka terus berlanjut sementara mereka kini telah menjadi vampir yang sesungguhnya.
Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Saat itu juga Elena menyadari bahwa laki-laki misterius yang selama ini mengganggunya adalah Demon yang selama ini mengawasinya dengan merubah diri menjadi gagak. Elena ya g terjebak dalam cinta Stefan bersedia memberikan darahnya kepada Stefan, orang yang dicintainya. Sesorang yang pernah hidup di masa Renaisans.
Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Mendengar hal itu, Stefan berusaha mencari saudara sekaligus musuhnya itu. Ternyata benar. Demon telah kembali dan laki-laki itu ternyata sangat menginginkan Elena. Pertarungan mereka kini beralih memperebutkan Elena. Cinta segitiga mereka kini dengan Elena.
Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Setelah kejadian itu, Stefan menghilang bagai ditelan bumi. Sementara Elena, terjebak sendirian dalam permainan ini. Popularitasnya mulai redup karena kejadian sebelumnya dan sekarang dia harus mencari keberadaan Stefan. Satu-satunya kunci adalah Demon. Tapi, di mana dia?
“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

“The Vampire Diaries: The Awakening” merupakan seri pertama dari novel “The Vampir Diaries” yang menceritakan kisah para remaja tentang cinta, persahabatan, dengan rahasia-rahasia yang menarik di dalamnya. Mungkin saat kita membaca sekilas dari judulnya, kita akan merasa novel ini akan sama saja dengan novel kisah vampir lainnya. Tapi, “The Vampire Diaries” telah ditulis dengan gaya tersendiri oleh penulisnya, L.J. Smith, sehingga berbeda dengan novel bertema sama lainnya.
Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Dalam novel “The Vampire Diaries” ini, L.J. Smith telah menggambarkan sebuah karakter vampir yang tetap misterius. Perbedaannya, vampir dalam karya L.J. Smith ini bisa menjadi manusia biasa kembali saat kekuatan dari orang yang mengubahnya telah habis di tubuhnya seandainya dia tetap hidup, kecuali dia akhirnya mati. Karakter vampir seperti itulah mungkin yang jarang kita temui di buku novel lain. Stefan dan Demon adalah dua orang yang hidup di masa Renaisans, periode abad tiga belas sampai tujuh belas, periode yang menghasilkan banyak sekali seniman dan pemikir Eropa, sampai akhirnya mereka meninggal, menjadi vampire, dan harus bersembunyi dari orang-orang.
L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

L.J. Smith banyak menuangkan kisah hidup Elena dalam sebuah buku harian milik Elena sehingga tidak terlalu membosankan. Hampir pada setiap bab, kita akan membaca selembar demi selembar buku harian yang sebenarnya menggambarkan secara singkat apa yang terjadi dalam selang waktu tertentu yang tidak diceritakan oleh penulis.
Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Dari segi fisik buku itu sendiri, cukup menarik perhatian. Ukuran buku yang tidak terlalu tebal dan besar, cocok untuk dibawa kemana-mana. Huruf yang dipakai cocok dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil, sehingga membuat orang yang jarang membaca tidak langsung mencap buku itu membosankan hanya karena ukuran tulisan yang kecil apalagi yang padat kertas. Secara keseluruhan memang bagus, sampulnya pun menarik minat orang untuk membacanya
L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

L.J. Smith meletakkan perhatian di seri novel pertama ini pada Stefan Salvatore dan rahasianya. Rahasia di balik kemisteriusannya yang merupakan kenangan yang selalu diingatnya.
Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Tema yang disampaikan di seri novel “The Vampire Diaries: The Awakening” cukup sederhana. Perjuangan untuk hidup dan cinta. Tapi, tema ini justru lebih mudah untuk para pembaca terutama remaja untuk dapat memahami isi cerita novel tersebut dan pasti cukup menarik minat para pembaca. Tokoh-tokohnya pun sangat menarik. Mulai dari Stefan dan Demon Salvatore, dua bersaudara yang memiliki dendam sengit. Elena, ratu sekolah yang terjebak cinta segitiga dengan vampir. Adapula sosok penyihir, yaitu Bonnie, keturunan droo-id. Dalam kisah ini, leluhur bangsa droo-id diceritakan menjadi pendahulu tradisi Hallowen. Dialah yang nanti dapat melemahkan vampir-vampir itu. Namun, belum terlihat di seri pertama ini.
Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Alurnya yang maju, makin membuat novel ini mudah untuk dipahami dan tidak membosankan. Keberadaan tokoh yang misterius dengan rahasianya didukung oleh latar tempat, suasana, dan waktu yang bagus. Fell’s Church, Virginia, yang merupakan latar tempat kisah ini juga diceritakan memiliki sejarah yang cukup mengerikan sehingga kota itu menjadi cukup menarik dan sesuai dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Suasana yang bisa tergambar jelas dari setiap baris cerita itu membuat kita terbawa ke dalamnya dan ikut memacu adrenalin saat suasana benar-benar menegangkan.
Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Sebenarnya di balik tema novel “The Vampire Diaries: The Awakening” ini, banyak hal juga yang bisa didapatkan. Misalnya, kesetiaan terhadap sahabat seperti halnya Elena, Bonnie, dan Meredith. Terutama pada saat mereka berjanji dengan darah akan selalu membantu Elena untuk mendapatkan Stefan. Lalu, bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan kepada kita, peduli terhadap orang lain, dan masih banyak lagi.
L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

L.J. Smith atau Lisa Jane Smith adalah seorang penulis wanita Amerika yang lahir pada tanggal 4 September 1965. Mulai menulis saat antara TK dan sekolah dasar kelas satu. Menurut pengakuannya, dia mulai sungguh-sungguh menulis saat seorang gurunya memuji sebuah puisi mengerikan karyanya. Tidak heran kalau dia banyak mengeluarkan buku-buku novel bertema misteri, seperti “The Vampire Diaries”.
Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Dalam novel ini, L.J. Smith telah menuangkan gaya bahasa yang lugas, tajam, indah dan tepat dalam semua penggambaran yang sempurna dan menarik membuat pembaca terbawa suasana dalam seri novelnya “The Vampire Diaries: The Awakening”. Begitupula rahasia-rahasia yang membuat orang ingin tahu. Penulis pun sepertinya tidak mau menggunakan majas-majas yang sulit dalam karyanya.
Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik. L.J Smith menurut saya seorang pengarang yang baik. Dia menulis semua apa yang ingin ditulis olehnya dengan tidak membatas-batasi cerita yang dia tulis sehingga cerita menjadi runtut dan saling berkaitan. Alurnya pun menjadi sangat teratur. Semua mengalir sehingga detailnya menjadi lebih indah.
Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Hanya saja, untuk seri pertama ini “The Vampire Diaries The Awakening”, alur cerita bisa ditebak karena nyatanya novel ini mengandung kisah romantis yang sering diangkat oleh banyak penulis dan pada umumnya alurnya sama. Namun, keseluruhan cerita tidak mengecewakan sama sekali apalagi novel ini bukanlah menceritakan kisah cinta dua orang manusia biasa, tapi kisah cinta seorang vampir yang rahasianya selalu menarik untuk diketahui.
Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Perlu juga diperhatikan oleh pembaca, kehidupan bebas Amerika mungkin akan sedikit tergambar di novel ini dan hal itu tidak bisa dipungkiri karena novel ini adalah novel terjemahan Amerika.
Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.

Walaupun begitu, novel ini sangat cocok untuk pembaca, terutama remaja yang menyukai cerita segar penuh rahasia dan misteri dengan nilai sastra tinggi dibaliknya dan tentunya menghibur. Setelah membaca seri ini, pastinya membuat kita ingin terus menjelajahi kisah ini sampai akhir. Serial televisinya pun pasti akan sangat menarik. Di tiap serinya, mungkin akan ditemui inti cerita yang berbeda-beda dengan tema tetap sama. Tentunya, dengan tetap memperhatikan apa saja yang bisa diambil dari kisah di novel ini, kita akan lebih menambah pengetahuan baik secara nilai kehidupan ataupun kosakata baru dan istilah-istilah baru.


Lisa Jane Smith atau L.J. Smith telah menerbitkan lusinan buku anak dan remaja. Buku-bukunya mengandung gabungan antara elemen-elemen supranatural, horor, fantasi, dan romansa percintaan. Terisi oleh karakter manusia muda yang terkunci dalam konflik gelap dengan terang, baik dengan jahat, dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar

TRACK LIST

[soundcloud url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] [soundcloud params="auto_play=true&show_comments=false" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] Embeds a track player which starts playing automatically and won’t show any comments. [soundcloud params="color=33e040&theme_color=80e4a0" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
 

DAILY NOTES Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting