Waktu yang lama sampai akhirnya aku berada di sini lagi, menulis kisahku sendiri karena aku tidak tau harus bicara dengan siapa. Lalu aku putuskan, ini tempat teraman yang kupunya untuk menuangkan perasaanku saat ini, untuk bisa merasa normal, untuk bisa melanjutkan senyumanku, untuk bisa kembali bersemangat mengejar apa yang benar-benar kuinginkan.
Cinta, complicated, entah berapa kali sudah aku mesti mencintai seseorang begitu tulus, tapi tidak pernah terbalaskan. Ya, aku bukan apa-apa, aku hanya wanita biasa berumur 19 tahun, hampir 20 tahun, yang masih kekanak-kanakan, lebih kekanakan daripada ade tingkatku sendiri yang sudah bisa dandan sendiri, mempercantik diri mereka sendiri, sementara aku? Tapi itu hanya dari penampilan, karena aku merasa pemikiranku sendiri lebih dari teman-teman sebayaku. Tuhan adil, begitulah dia menjadikan setiap hamba-Nya :)
Oke, langsung ke inti cerita. Ini sudah semester keempatku berada di kampus ini dan tebak berapa kali aku harus patah hati dalam 4 semester ini? 2 kali. Sekali sudah sangat melelahkan, tapi aku harus ngelaluin ini 2 kali, rasanya itu...
Tapi, lupakan yang pertama, aku ngerasa itu hanya bentuk penasaran dariku. Aku cuma bakal nyeritain yang kedua yang benar-benar bakal membekas mungkin dan benar benar seseorang yang akan sulit kulupain.
(Backsound: Afgan-Jauh)
Dia, aku bingung apa yang harus kutulis tentang dia. Dia yang dulu pernah ada begitu dekat denganku, yang kusebut kakak, dia benar-benar seorang kakak bagiku, awalnya begitu. Dia ada saat aku benar-benar sakit, saat aku butuh seorang teman lain, dan saat itulah aku mulai membutuhkannya lebih dari aku membutuhkan temanku sendiri. Awalnya aku tidak menyadari bahwa aku sudah terjebak pada ruang yang tidak kumengerti atau lebih tepatnya tidak mau kumengerti. Yang kutau, yang kusadar, dia kakakku yang ngga akan pernah kemana-mana, akan selalu jadi kakakku, tapi semua berubah, lalu aku mulai menyadari setiap sudut ruang itu sedikit demi sedikit dengan sakit yang mematikanku perlahan.
September 2014, semua berubah, semua diluar perkiraanku. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri untuk menyadari semuanya, apapun bisa berubah, teman, kakak, semua hal bisa berubah. Tapi berbulan-bulan berlalu, aku tetap tidak bisa menerimanya, aku kehilangan dia, tidak, aku hanya sayang dia sebagai kakak, kukira akan mudah bagiku melepasnya, tapi itu juga tidak. Setelah berbulan-bulan aku harus jatuh bangun menyikapi diriku sendiri, aku menyadari sesuatu, bahwa aku menyayanginya lebih dari seseorang adik terhadap kakanya, aku mengkhawatirkannya lebih dari apapun, dan aku tidak pernah sekalipun mengkhawatirkan sesuatu lebih dari saat aku mengkhawatirkannya.
Tapi saat ini dia menyukai orang lain mungkin, sahabatku sendiri. Itu hanya spekulasiku sendiri, aku belum tau bagaimana kenyataannya, tapi apa yang kulihat, kudengar, dan kurasakan, semuanya begitu menyakitkan, lebih daripada yang pernah kudengar tentangnya dengan wanita lain. Saat ini yang kupikirkan, aku hanya ingin melepaskannya, aku ingin semua rahasia tidak lagi menjadi rahasia, aku ingin semua terbuka, aku ingin menyelamatkan diriku sendiri, dan aku ingin menyelamatkan persahabatanku sendiri, kecemburuan bisa merusak segalanya.
Aku mencintai dia, munafik kalau aku tidak cemburu dia akrab dengan wanita lain, bahkan kalau wanita itu adalah sahabatku sendiri. Tapi aku sadar, semua orang punya orang yang mereka pilih untuk mereka sukai, untuk mereka cinta, seperti aku yang memilih dia, dia pun bisa memilih siapapun. Ini bukan bentuk aku menyerah, tapi sahabat lebih penting dari cintaku sendiri. Ini hanya cinta sebelah tangan, aku juga tidak bisa berbuat apapun. Aku akan berusaha ikhlas, berjuang untuk ikhlas, dan berjuang untuk melupakan, juga berjuang untuk persahabatanku.
Kuharap, dia yang kini jauh di sana akan selalu berada di lindungan Allah swt, aku akan berusaha merelakan dia dengan siapapun, bahkan jika itu sahabatku sendiri, terima kasih dan selamat tinggal....
Entah harus berapa lama lagi
Rasa ini ku pendam sendiri
Rasa cintaku pada dirimu
Entah harus berapa lagu lagi
Yang kutulis agar kau mengerti
Rasa cinta di hati ini yang tumbuh hanya untuk dirimu
Kau jauh, mengapa terasa begitu jauh?
Padahal kau ada di depanku, tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh..
Setiap kali ku tatap dirimu
Kau buatku sadar akan sesuatu
Kalau bayang diri ini
Tak pernah ada di kedua matamu...
Kau jauh, mengapa terasa begitu jauh?
Padahal kau ada di depanku, tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh..
Ku mencoba, selalu ku mencoba
Tetapi semuanya sia-sia
Kau terasa begitu jauh
Padahal kau ada di depanku, tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh..
Kau jauh, mengapa terasa begitu jauh?
Padahal kau ada di depanku, tersenyum kepadaku
Tapi tetap terasa jauh..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TRACK LIST
[soundcloud url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
[soundcloud params="auto_play=true&show_comments=false" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
Embeds a track player which starts playing automatically and won’t show any comments.
[soundcloud params="color=33e040&theme_color=80e4a0" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
0 komentar:
Posting Komentar