2014/02/04

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

By: Khafa_Fathimah di 14.07 0 komentar
A.       Pengertian P3K
P3K di tempat kerja adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja atau orang lain yang berada di tempat kerja yang mengalami kecelakaan di tempat kerja. P3K dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya. P3K diberikan untuk:
a)        Menyelamatkan nyawa korban
b)        Meringankan penderitaan korban
c)        Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
d)        Mempertahankan daya tahan korban
e)        Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

B.       Peraturan Perundangan Mengenai P3K
1.         Undang-undang No. 1 tahun 1970
2.         Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
3.         Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008
4.         Kepdirjen Binwasnaker No. Kep.
5.         53/DJPPK/VIII/2009

She's Mine (Part 3: Final)

By: Khafa_Fathimah di 14.06 0 komentar
Tiba di rumah sakit, aku langsung membawanya ke IGD. Beberapa menit ayahku memeriksanya. Aku sangat ingin di sampingnya saat ini. tapi aku hanya bisa mondar-mandir di depan pintu IGD. Sesekali aku mencoba melihat ke dalam lewat kaca pintu itu, tapi aku tidak bisa menemukan apa-apa lewat kaca buram pintu itu. Tak lama, pintu yang sedari tadi tak berhenti memacu jantungku, terbuka. Kulihat ayahku yang keluar dari tempat itu. Tapi aku sama sekali tidak memedulikannya. Yang kutahu, pintu itu terbuka dan aku bisa masuk sekarang. Aku sudah tahu bagaimana dia sekarang. Tapi aku juga tahu, dia lebih kuat dari apa yang bisa orang lihat.
Aku melihatnya terbaring di salah satu ranjang ruangan serba putih itu. Kali ini tidak dengan mata terpejamnya.
“Thanks.” Satu kata yang dia ucapkan saat dia melihatku datang.
“No problem. Kau terlihat lebih baik.” Aku hanya memandangnya setelah mengatakan hal itu.  Duduk di kursi kecil putih dan tetap memandangnya tanpa peduli apa yang dia pikirkan. Sampai dia memulai sebuah pembicaraan. Terlihat baik? Aku tahu betapa sakitnya dia sekarang. Bukan hanya fisiknya tapi juga hatinya.
“Lo nggak nanya kenapa gue pingsan? Tumben banget.”katanya tanpa memandang ke arahku tapi hanya membelakangiku.
“Aku nanya sampai gila pun kamu nggak akan pernah mau jawabkan? Jadi daripada saraf-sarafku semakin terganggu lebih baik aku tidak bertanya.” Dia menoleh ke arahku sebentar dan kembali menoleh ke arah sebelumnya dalam diam. Banyak hal yang mungkin ingin dia kisahkan pada satu orang yang bisa mendengarkannya. Tapi aku hanya ingin diam tanpa mengganggunya sampai tiba-tiba dia berpaling lagi ke arahku.bibirnya mulai bergerak,”Gue sakit, leukemia,” itulah yang bisa kudengar dari bibirnya. Aku diam sambil merasakan tubuhku yang bergetar entah karena mendengar kata-kata itu atau menyadari bahwa dia mulai mempercayaiku.

She's Mine (Part 2)

By: Khafa_Fathimah di 06.14 0 komentar
“Oke anak-anak, di tangan ibu sudah ada hasil mid test minggu lalu. Ibu harap, menjelang ulangan semesteran ini, nilai-nilai yang masih di bawah standar bisa diperbaiki lagi. Melihat nilai kalian itu bagaikan berada di ujung jurang. Tapi untunglah beberapa orang bisa sedikit menjauhkan Ibu dari jurang itu.”
“Titania Larissa, Revalino Sebastian, terima kasih sudah menyelamatkan ibu dari jurang itu. Nilai kalian sempurna.”
Tidak diragukan lagi untuk diriku. Bukannya sombong, tapi satu lagi yang harus orang lain ketahui tentang diriku.  Aku selalu bertanya-tanya kapan sifat-sifat burukku itu akan hilang, tapi sampai sekarang tidak juga berbeda. Maafkanlah aku, Ya Tuhan.
Titan, seseorang yang disandingkan namanya denganku? Seseorang yang tidak bisa kutebak ini benar-benar membuatku hampir gila. Kegilaan yang memuncak.
“Hei Titan. Tak kusangka kita berada di tingkat yang sama.”
“Tingkat? Bisa ditebak lo itu gimana?”
“Gimana?”
“Punya otak, kan?”
“Ya, ya, sedikit sombong,” dia memandangku dengan sinis untuk pertama kalinya,”Oke, sangat pede.”
“Aku punya sedikit tawaran.””gimana kalau kita bikin sebuah permainan. Siapa yang kalah harus menuruti kemauan pemenangnya.”
“Sombong.”
“oke, kamu bebas bilang aku apa aja. Tapi, terima dulu tawaranku. Atau jangan-jangan kamu itu takut ya? 
“gue Cuma takut sama Tuhan,”Katanya sambil menatapku. Tatapan yang yakin membuatku tercengang apalagi saat dia menyebut Tuhan.
“Oke, berarti kita deal dong,” kataku sambil menyodorkan tangan yang pada akhirnya tidak disentuhnya sama sekali.

2014/02/03

She's Mine (Part 1)

By: Khafa_Fathimah di 17.09 0 komentar
Assalamu'alaikum minna ^.^, mengawali postingan ini setelah sekian lama vakum, aku ingin membawa kalian sedikit mengkhayal tentang, lagi-lagi cinta, sebuah cinta yang membawamu kembali hidup seperti seharusnya. Maybe, this story isn't good enough, but.. Enjoy Reading! ^.^ 

Jakarta, Jakarta, Jakarta. Tidak pernah terpikir bahwa aku harus ada di sini hanya karena orang tuaku yang bertugas di sini. Entah berapa tahun aku kekeh dengan keinginanku untuk tidak pindah ke kota ini. Melihat bagaimana carut-marutnya kota ini dari dalam televisi saja, tidak terpikir sama sekali untuk datang ke sini. Tapi akhirnya mau tidak mau, demi ayahku satu-satunya. Kupikir tidak akan ada yang menarik saat hidup di kota ini, bahkan saat bersekolah di sini, tak pernah terpikir bahwa hidupku akan berubah.
***

TRACK LIST

[soundcloud url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] [soundcloud params="auto_play=true&show_comments=false" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /] Embeds a track player which starts playing automatically and won’t show any comments. [soundcloud params="color=33e040&theme_color=80e4a0" url="http://api.soundcloud.com/tracks/207988" iframe="true" /]
 

DAILY NOTES Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting